Information System Success Model, juga dikenal sebagai model DeLone dan McLean, yaitu kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Model ini mencakup enam dimensi: (1) kualitas sistem, (2) kualitas informasi, (3) kualitas layanan, (4) kepuasan pengguna, (5) dampak individu, dan (6) dampak organisasi. Model ini menunjukkan bahwa keberhasilan sistem informasi bergantung pada seberapa baik kinerjanya di masing-masing dimensi ini, serta interaksinya di antara dimensi tersebut.
Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing dimensi:
Kualitas Sistem mengacu pada kinerja teknis sistem, termasuk keandalan, kegunaan, dan efisiensinya. Sistem yang baik kualitasnya yaitu sistem dengan kualitas tinggi yang mudah digunakan, bebas dari kesalahan, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna.
Kualitas Informasi mengukur keakuratan, kelengkapan, dan relevansi informasi yang disediakan oleh sistem. Sebuah sistem dengan kualitas informasi yang tinggi memenuhi kebutuhan dari pengguna informasi untuk menyelesaikan tugasnya secara efektif.
Kualitas Layanan mengacu pada kualitas dukungan yang diberikan oleh sistem, termasuk respon help desk dan ketersediaan dokumentasi pengguna. Sebuah sistem dengan kualitas layanan yang tinggi menyediakan bantuan dan sumber daya yang dibutuhkan pengguna untuk menggunakan sistem secara efektif.
Kepuasan Pengguna mengukur sejauh mana pengguna puas dengan sistem, termasuk persepsi mereka tentang kegunaannya, kemudahan penggunaan, dan kepuasan secara keseluruhan. Kepuasan pengguna adalah ukuran penting dari keberhasilan sistem informasi, karena pengguna yang puas lebih mungkin menggunakan sistem secara efektif untuk mencapai tujuan mereka.
Dampak Individu mengukur dampak sistem pada pengguna individu, termasuk kinerja pekerjaan, produktivitas, dan kepuasan kerja mereka. Sebuah sistem dengan dampak individu yang tinggi membantu pengguna melakukan tugas mereka dengan lebih efisien dan efektif, yang mengarah pada peningkatan kinerja dan kepuasan kerja.
Dampak Organisasi, dimensi ini mengacu pada dampak sistem terhadap organisasi secara keseluruhan, termasuk dampaknya terhadap proses bisnis, produktivitas, dan kinerja secara keseluruhan. Sebuah sistem dengan dampak organisasi yang tinggi membantu organisasi mencapai tujuannya, meningkatkan kinerjanya, dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.
Model ini juga menunjukkan bahwa ada interaksi di antara dimensi-dimensi ini, dan perbaikan dalam satu dimensi dapat membawa perbaikan pada dimensi lainnya. Misalnya, meningkatkan kualitas sistem dapat menyebabkan peningkatan kepuasan pengguna, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada kinerja individu dan organisasi.
Secara keseluruhan, Information System Success Model memberikan kerangka komprehensif untuk mengevaluasi keberhasilan sistem informasi dan mengidentifikasi area untuk perbaikan. Model ini telah banyak digunakan baik dalam penelitian maupun praktik, dan telah membantu memajukan pemahaman kita tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan sistem informasi.
Referensi